Saat ngumpul bareng am tmn2 kemarin malam di kampus sambil ngobrol lepas, saya teringat kejadian sebulan yang lalu waktu menjelang malam tujubelasan. Kejadian itu tepat pada hari sabtu tgl 15-8-2009.
Seperti biasanya teman2 kampus lagi2 buat acara touring ke suatu daerah. Kami menamakan acara itu “ekspedisi parangloe” (waduh kaya’ penjelajah aj). Kami memilih hutan parangloe sebagai lokasi perkemahan untuk melepas kepenatan di sana dan merayakan mlm tuju belasan.
Sebagai persiapan saya dan salah satu teman (Andis) ditugaskan untuk berangkat kesana duluan untuk survei lokasi sekalian pasang tenda. Rencananya sih kami berdua berangkat pukul 2 sore, tapi karena cuaca yg agak panas, makanya diundur sampai jam 4
Sebelum kami berangkat ada kejadian yang sempat menyita waktu kami.
Waktu andis tiba dikampus (karena kebetulan kami janjian di kampus untuk berangkat) di lupa bawa helm untuk saya. Sempat kami berusaha untuk meminjam tapi gak dapat2. ujung2nya beli juga. Hehehehe…….
Pada saat uda mau berangkat, kunci motor hilang, tapi untung kami cepat menemukannya. Setelah itu kamipun berangkat, tapi dalam perjalanan kami teringat sesuatu…………
Ternyata tenda ketinggalan di kampus………..
Sontak kami kembali dalam keadaan kalang kabut. Abis itu perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Kami tiba diparangloe sekitar pukul 06.30 petang, tapi kami harus menempu jarang sejauh kurang lebih 2 kilo lagi ditengah hutan belantara yang agak menyeremkan itu untuk mencapai lokasi perkemahan. Kami saling menatap bingung karena kami tiba tidak sesuai jadwal, padahal sebenarnnya harus ada di sana sebelum magrib.
Hari sudah mulai gelap (sekitar pukul 07.00 malam). Dengan memberanikan diri kamipun berjalan ditengah hutan tanpa penerangan, senter ataupun obor. Mau pake hp takut lowbet…. Terpaksa deh Cuma mengharapkan cahaya bintang di langit…… (romantis banget. Hehehe….)
Dan yang lebih parah lagi, perjalan kaki dihutan itu Cuma kami berdua. (srem banget, membuat bulu kuduk merinding)
Ditengah2 perjalanan, ada detak langkah yang agak cepat mendekati kami, gak tau itu apa. Sempat kami mencoba untuk lari tapi percuma karena jalan agak gelap. Kami berusaha untuk tetap tenang sambil berkeringat dingin, tapi detak langkah itu semakin mendekat. Situasi pada saat itu betul2 mencekam dan menyeramkan….
Masalah kami tidak sampai disitu saja. Ditengah perjalanan yang masih jauh itu kami menemukan jalan bercabang. Bingung harus memilih jalan yang mana. Tapi tidak lama kemudian jalan yang sebenarnya kami ketahui saat menelfon salah satu teman kami yang masih menyusul.
Setapak demi setapak kami lalui hingga menemukan cayaya dan suara rame diujung sana. Ketika kami mendekat ternyata itu aalah lokasi perkemahan mahasiswa UNHAS. Kami pun legah karena lokasi perkemahan kami tidak jauh lagi dari tempat itu. Akan tetapi harus melalui jalan setapak yang agak terjal, berbatu dan menyeberang sungai.
Saya sempat terjatuh saat melalui jalan setapak itu karena tersandung batu, ditambah lagi saat menyeberang sungai saya terjatuh lagi dan pakaianku pun basah, balum sampai disitu, saat tiba di tepi saya terjatuh lagi ketika hendak naik ditumpukan bebatuan dan sendalku pun hilang….
(hehehehe…… apes banget….)
Ada sekitar dua jam kami menunggu teman2 kami yang akan menyusul dibelakang, mereka belum datang juga. Pengen online jaringan agak kacau, pengen makan gak ada penjual, pengen pasang tenda gak ada senter ditambah lagi perlengkapannya kurang, pengen minta makan diperkemahan sebelah ntar malu-maluin. Banyak nyamuk lagi. Hihihihi………. Lengkap sudah penderitaan kami.
Malam semakin larut…. Kira2 pukul 10.00 mlm teman2 nelfon da memberitahukan bahwa mereka gak jadi datang karena teman2 yang lain takut ke parangloe. Kami pun emosi. Tapi apa boleh buat kami berdua terpaksa harus bermalam ditengah hutan itu..
Setengah jam kemudian mereka tiba2 muncul semua dengan membawa perlengkapan kemah dan makanan. Ternyata mereka kerjain kami. Kami semua pun saling tertawa terpingkal-pingkal.
Keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 siang kami ke air terjun parangloe untuk menikmati pemandangan di sana sambil berfoto-foto ria.
Ada hal yang lucu yang kami alami, tapi memalukan juga sih,,,,,, saat kami pulang dari parangloe. Ditengah perjalanan kami terpisah dengan rombongan. Ternyata kami nyasar, yang ada pada saat itu ada saya sendiri, andis, akbar, dan nina. Setelah beberapa kali kami bertanya akhirnya kami menemikan jalan keluar dan muncul di daerah antang. Kami pun berkumpul di kampus kembali
Selamat Datang Di My Diary. Di sini kalian bisa tau semua pengalaman2 seruhku. Kalian juga bisa berbagi pengalaman di sini..................
Daftar Isi
♫ Ekspedisi Parangloe
Diposting oleh
Kisahku
0 komentar:
Posting Komentar