RSS
Write some words about you and your blog here
Selamat Datang Di My Diary. Di sini kalian bisa tau semua pengalaman2 seruhku. Kalian juga bisa berbagi pengalaman di sini..................

♫ Suka-Duka Menjadi Pengurus OSIS



Organisasi…….. ya, sejak saya mengenal nama itu dan memasukinya, banyak pelajaran yang saya dapatkan walaupun proses pengabdiannya tidak semudah yang diperkirakan…. Pada tulisankku kali ini saya akan menceritakan salah satu pengalaman organisasiku dari sekian banyak organisasi yang saya masuki, yaitu suka-duka ku bersama teman-teman saat menjadi pengurus OSIS dulu.

Kami dilantik sebagai pengurus OSIS tepat tanggal 27 September 2004. Selama kami menjabat, tentuya banyak suka duka yang kami alami sebagai pengurus OSIS, tetapi dari situ mental kami terpupuk sehingga kami lebih dewasa dalam menghadapi permasalahan yang ada.

1. Membenahi mushallah

Saya sering shalat lohor di mushallah bersama teman-teman, tp ada suasana yang agak berbeda di sana. Mulai dari lantai, tempat wudhu, dan setiap sudut mushallah itu seakan-akan tak terurus dan banyak yang rusak.

Kebetulan di OSIS, jabatan yang saya pegang adalah Ketua Sekbid (seksi bidang) 1 bersama wakilku (safar) tugas kami adalah mengurusi kegiatan keagamaan dan mengkordinir kegiatan pengurus mushalllah (Irmuhumah). Banyak juga suka duka yang kami rasakan saat memperbaiki dan membenahi mushallah di sekolah itu. Soalnya keadaan mushallah di smaphat saat itu sangat memprihatinkan sekali dari segi fisik dan kepengurusannya.

Terkadang kami berbuat nekat dikarenakan pihak pembina tidak merespon permintaan bantuan untuk mushallah itu. setiap hari minggu termasuk hari-hari libur kami menyempatkan waktu untuk membenahi mushallah itu dengan dana dan tenaga yang terbatas.

Selama itu juga kami tidak pernah merasakan yang namanya hari libur/ tanggal merah, karena hari itu kami luangkan untuk melakukan renovasi. Walaupun keadaan kami seperti itu tetap saja kami terus jalan dalam memperjuangkan tempat suci itu.

Saat pengurus irmuhumah terbentuk, awalnya mereka semua aktif tetapi berselang dua bulan, mereka uda mulai lepas tangan. Ya.. begitulah organisasi. Terkadang ada yang panas-panas tahi ayam.

Saya masih ingat sekali saat kami kehabisan dana, lalu kami meminta bantuan kepada pihak pembina dan guru, tetapi tidak ada respon. Terpaksa kami mengambil bahan bangunan untuk pembangunan sekolah milik komite tanpa sepengetahuan mereka.

Akhirnya kami ketahuan, saat kami dimarahi, saya selalu berusaha berikap tegas dan megatakan bahwa apa yang kami lakukan itu dikarenakan tidak adanya bantuan dari puhak sekolah untuk rumah suci itu.

2. Proposal yang selalu direvisi

Setiap kegiatan keagamaan, saat kami mengajukan proposal kegiatan ke kepala sekolah, estimasi anggarannya selalu saja direvisi/dikurangi, sampe-sampe jauh dari target anggaran kami. Terkadang kami meminjam dana dan memakai perlengkapan seadanya untuk menutupi kekurangan dana kegiatan itu.

Proposal kegiatan saja tidak terlalu direspon, apalagi dana untuk pembangunan mushallah. Kami sempat bertanya kepada pembina, “uang OSIS dikemanakan semua?” Pembina kami mala bingung mau jawab apa.

3. Sekretariat OSIS

Saat kami masih menjabat pengurus OSIS, satu hal yang kurang dari inventaris kami, yaitu sekretariat OSIS. Untuk sementara, semua perlengkapan OSIS di taruh di mushallah. Saya dan ketua OSIS sering menghadap ke kepala sekolah untuk meminta bantuan ruangan agar kami bisa memiliki sekretariat, tetapi respon beliau seakan-akan tidak mendukung.

Saat pergantian kepala sekolah, calon kepala sekolah itu berjanji kepada kami untuk memberikan ruangan yang di dekat tangga kantor untuk dijadikan sekretariat. tentunya kami pun semua senang karena tempat itu sangat strategis.

Saat beliau berhasil terpilih menjadi kepala sekolah yang baru, ruangan itu mala diberikan kepada salah satu guru yang mungkin menjadi tim suksesnya. Tau tidak ruangan itu dijadikan apa…?

“Ruangan itu dijadikan bengkel……..” Ruangan yang sebelumnya bersih, malah menjadi tempat yang kumuh, penuh oli dan onderdil dari mesin-mesin motor. Masuk akal tidak..? ruangan itu seakan-akan hanya untuk tujuan komersil / pribadi belaka.

Kami pun kecewa dan emosi. Tanpa pikir panjang kami pun menagih janji kepada kepala sekolah. Apa yang kemudian terjadi….? Banyak sekali alasan yang beliau lontarkan agar kami tetap menerima keputusan itu. sebagai gantinya kami akan diberikan ruangan yang berada di dekat kelas satu.

Tentunya kami menolaknya mentah-mentah karena lokasinya sagat jauh. Kami sudah “menangis darah” meminta ruangan yang strategis untuk dijadikan sekretariat, tetapi responnya tetap sama. Khuff…. Sungguh makan hati waktu itu. sampai kami tamat dari smaphat, kami belum mendengar kabar dari penerus kami bahwa OSIS sudah mendapatkan sekretariat.

4. Menjabat Ketua MOS (Masa Orientasi Siswa)

Saat menjelang penerimaan siswa baru, kami dari pengurus OSIS membentuk panitia MOS. Kebetulan saya terpilih sebagai Ketua Panitia. Tentunya banyak agenda-agenda yang kami harus persiapkan dalam menyukseskan kegiatan MOS tersebut. Mulai dari melatih para pendamping sampai sore sampai pada urusan administrasi dan dana yang akan dibutuhkan.

Pendamping adalah siswa kelas 1 yang ditunjuk dan dilatih untuk mendampingi Maba dalam menjalani kegiatan MOS nantinya

ya... seperti biasanya, banyak halangan yang kami dapatkan. Mulai dari kurangnya siswa yang ingin menjadi pendamping sampai pada saat kami diusir sewaktu mengurus proposal. Khhuf.... kata temanku "betul2 jama-jama'ang bukkung" hehehe........

a. Kekurangan Anggota Pendamping

Kami sudah targetkan bahwa jumlah pendamping harus mencapai 12 orang, tetapi yang berminat cuma 8 orang. Kamipun kalang kabut untuk mencari siswa yang akan dilatih sebagai pendamping. Padahal waktu tinggal beberapa minggu lagi. Terpaksa kami memasukkan 4 orang dari panitia MOS yang dulunya pernah menjadi pendamping untuk mengisi kekosongan itu.

b. Digertak oleh kepala sekolah

Bukan saja itu, saya masih ingat saat kami berdua (saya dan burhamsyah) pergi ke rumah Bapak Kepala sekolah untuk meminta tanda tangan proposal permintaan bantuan dana MOS. Awalnya kami agak kualahan saat mencari rumah beliau, tetapi tidak lama kemudian kami temukan juga.

Saat kami membicarakan tentang dana MOS sambil menyodorkan proposal kepada beliau, tiba-tiba beliau menolak untuk manandatangani proposal tersebut dengan alasan bahwa itu adalah urusan sekolah dan harus diselesaikan di sekolah.

Sejenak kami terdiam beberapa saat................. tiba-tiba temanku (burhamsyah) lalu mengatakan,"tapi ini sudah mepet pa.........."
Lalu kepala sekolah kami itu meresponnya dengan suara yang agak menggertak, "saya bilang disekolah......! @ # $ %".
Kami berdua terkaget dan tanpa pikir panjang kami pun pamit untuk pulang.

Betul-betul kami dibuat pusing oleh dana yang belum cair-cair juga. Padahal kegiatan pra MOS tinggal beberapa hari lagi. Spanduk harus selesai sebelum hari itu. Kami kehabisan akal, terpaksa saya menggunakan dana Mushallah untuk biaya pembuatan spanduk, dengan harapan bisa dipulangkan kembali saat dana sudah cair.

c. Serasa diusir dari rumah itu

Tinggal dua hari lagi Kegiatan pra MOS akan dimulai. Surat permohonan upacara pembukaan MOS harus cepat-cepat ditandatangani oleh kepala sekolah. Saat itu sudah soreh, kebetulan bapak kepala sekolah sudah pulang. Karena kami tidak mau menunda-nunda pekerjaan, saya dan taufik pergi lagi ke rumah bapak kepala sekolah untuk meminta tanda tangan.

Saat kami tiba di sana, kami dipersilahkan duduk oleh pembantunya. Tetapi yang keluar adalah istri beliau dan mengatakan "bapak sedang istirahat. Tiba-tiba nyonya itu masuk ke dapur. Perkiraan kami dia akan membuatkan kami teh.

Tapi saat ke ruang tamu lagi, ternyata dia hanya membawa lap dan membersihkan debu yang ada dikeramik kesayangannya tanpa memperdulikan kami lagi. Saat itu juga kami langsung pamit dan pulang lagi ke sekolah dalam keadaan kecewa. khhuuff....... dikucilkan lagi........

d. Detik-detik terakhir Persiapan Upacara pembukaan Pra MOS dan MOS yang mengecewakan

Besok adalah Upacara Pembukaan Pra MOS dan MOS, jadi malamnya kami panitia bermalam di sekolah sambil mempersiapan perlengkapan dan umbul-umbul untuk pembukaan besok. Rencananya saat pembukaan harus ada balon yang akan diterbangkan oleh kepala sekolah sebagai simbol bahwa kegiatan MOS telah dibuka secara resmi. Untuk itu kami memanggil tukang tiup balon. Pada Pukul 03.00 Lewat tengah malam, peralatan sudah siap dan semua balon-balon mulai ditiup.

Tetapi apa yang terjadi saat keesokan paginya......................???
Ternyata semua balon-balon itu mulai menyusut, jadi mungkin agak sulit terbang. Walaupun demikian, kami tetap menjalankan rencana itu. Saat pembukaan, Bapak Kepala sekolah pun menggunting pita balon itu untuk diterbangkan.

Balon itu pun terbang. tetapi perlahan-lahan balon itu mala terbang rendah dan tersangkut di pohon. Astaga.... sungguh memalukan saat itu. Apalagi saya sebagai ketua panitia. Tetapi balon itupun akhirnya terbang tinggi juga walaupun agak terseok-seok kaya' orang mabuk. hehehe.........

Walaupun begitu banyak rintangan yang kami hadapi saat mengabdi di OSIS, tetapi itu semua tetap kami jalani dengan kebersamaan dan kekompakan kami, sehingga semua permasaahan yang ada bisa kami selesaikan

2 komentar:

RidwanD mengatakan...

hm

Unknown mengatakan...

permisi ,, sya juga mau tnya ,,
sma sperty anda ,, sya juga dipilih jdy ketua panitia mos smk , sya sbenarnya takut krna kepsek sya adalah org yg tdk menyenangkan ,, apalagy sya pling gk bisa klo d.bentak" ,, mka dri itu sya minta saran.nya apa yg harus sya lakukan .?? oh ya ,, urut"an bhasan yg d.bhas wktu rapat itu apa aja??

RidwanD mengatakan...

hm

Unknown mengatakan...

permisi ,, sya juga mau tnya ,,
sma sperty anda ,, sya juga dipilih jdy ketua panitia mos smk , sya sbenarnya takut krna kepsek sya adalah org yg tdk menyenangkan ,, apalagy sya pling gk bisa klo d.bentak" ,, mka dri itu sya minta saran.nya apa yg harus sya lakukan .?? oh ya ,, urut"an bhasan yg d.bhas wktu rapat itu apa aja??

Posting Komentar